MAKALAH PERSENTASI
UJI PERSYARATAN REGRESI LINEAR GANDA
(Linearitas, Multikolinearitas,
Heteroskedastisitas, Autukorelasi)
Oleh
ERINE
NURMAULIDYA
NPM: 1123031014
NPM: 1123031014
Dosen : Dr. R. Gunawan S, S.E, M.M
MK : STATISTIK APLIKASI PENELITIAN; MPS- 512
Megister Pendidikan IPS
Megister Pendidikan IPS

FAKULTAS
ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPNG
2011
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kepada Allah SWT, hanya kepadanya kita memohon ampunan dan
perlindungan dan tak lupa syukur atas segala nikmat yang di berikan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Persentasi Statistik
Aplikasi Penelitian makalah yang berjudul Uji Persyaratan Regrasi Linear Ganda
(Linearitas, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, Autukorelasi) ini.
Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Aplikasi
Penelitian Program Pascasarjana ( S2 ) MPS-512 semester 1 angkatan 2011.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan tentang ilmu
statistik bagi penulis juga pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sehingga
bisa diperbaiki dikemudian hari.
Bandar Lampung, 18 September 2011
Erine Nurmaulidya
BAB1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Seperti yang diketahui banyak kejadian atau
peristiwa di alam maupun masyarakat yang menunjukkan bahwa tidak hanya
dipengaruhi satu variabel saja tetapi oleh beberapa variable lain (multivariat)
yang mempengaruhi secara bersamaan. Salah satu cara untuk melakukan analisis
data multivariat dapat digunakan analisis regresi ganda (multiple regression
analysis). Metode ini dapat diperluas penggunaannya dalam berbagai bidang
penelitian, baik yang eksperimen manpun yang bukan bersifat eksperimen dalam
ilmu social dan lain sebagainya. Dalam uji analisis regresi ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi agar estimasi yang diperoleh adalah benar dan efektif.
Salah satu asumsi yang penting dan harus terpenuhi. Dari Latar belakang di atas tujuan umum
penelitian ini adalah untuk mengetahui uji persyaratan regresi linear ganda
(Linearitas, Multikolinearitas, Heterosdastisitas, Autokorelasi) agar estimasi
yang di peroleh adalah benar dan efektif.
B.
Rumusan
Masalah
Apakah Regresi Linear ganda itu?
C.
Tujuan
Penulisan
Mengetahui
Uji Persyaratan Regresi Linier ganda
meliputi:
1.Uji Linearitas
2.Uji Multikolinearitas
3.Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Regresi Linear ganda
Untuk
mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan
memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati
(2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu
variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained
variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory).
Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua
disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka
analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena
pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Regresi
linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara
satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang
mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel
penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut
dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat
digunakan pada skala interval dan ratio
Secara umum regresi linear terdiri
dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas
dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda dengan beberapa
variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear
merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial. Program komputer yang paling banyak
digunakan adalah SPSS
(Statistical Package For Service Solutions).
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda
sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel
bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya adalah:
Y = a + b1 X1
+ b2 X2 + .... + bn Xn.
Dengan Y adalah variabel bebas, dan
X adalah variabel-variabel bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah
koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.
Interpretasi terhadap persamaan
juga relatif sama, sebagai ilustrasi, pengaruh antara motivasi (X1), kompensasi
(X2) dan kepemimpinan (X3) terhadap kepuasan kerja (Y) menghasilkan persamaan
sebagai berikut:
Y = 0,235 + 0,21 X1 + 0,32 X2 + 0,12 X3
1.Jika variabel motivasi
meningkat dengan asumsi variabel kompensasi dan kepemimpinan tetap, maka
kepuasan kerja juga akan meningkat
2.Jika variabel
kompensasi meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kepemimpinan tetap,
maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
3.Jika variabel
kepemimpinan meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kompensasi tetap,
maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
Interpretasi
terhadap konstanta (0,235) juga harus dilakukan secara hati-hati. Jika pengukuran
variabel dengan menggunakan skala Likert antara 1 sampai dengan 5 maka tidak
boleh diinterpretasikan bahwa jika variabel motivasi, kompensasi dan
kepemimpinan bernilai nol, sebagai ketiga variabel tersebut tidak mungkin
bernilai nol karena Skala Likert terendah yang digunakan adalah 1.
Analisis
regresi linear berganda memerlukan pengujian secara serempak dengan menggunakan
F hitung. Signifikansi ditentukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel
atau melihat signifikansi pada output SPSS. Dalam beberapa kasus dapat terjadi
bahwa secara simultan (serempak) beberapa variabel mempunyai pengaruh yang
signifikan, tetapi secara parsial tidak. Sebagai ilustrasi: seorang penjahat
takut terhadap polisi yang membawa pistol (diasumsikan polisis dan pistol
secara serempak membuat takut penjahat). Akan tetapi secara parsial, pistol
tidak membuat takut seorang penjahat. Contoh lain: air panas, kopi dan gula
menimbulkan kenikmatan, tetapi secara parsial, kopi saja belum tentu
menimbulkan kenikmatan
2.1 Analisis
Regresi Linier Ganda
Analisis
regresi linier ganda terdiri dari satu variabel dependen dan beberapa variabel
independen. Analisis regresi linier ganda dinyatakan dengan hubungan persamaan
regresi:
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |

(Sudjana 2005: 349).
Keterangan :
X1, X2, ..., Xk : Variabel independen
Y : Variabel dependen


Pada
analisis regresi linier ganda ada lima uji pokok, yaitu:
1.
Uji Kelinieran
Untuk
menguji apakah variable Y merupakan fungsi linier dari gabungan variabel-variabel
X.
· Uji kelinieran ini menggunakan ANOVA
· Hipotesis:H0: Persamaan regresi
tidak linier
H1: Persamaan regresi linier
· Dengan menggunakan SPSS, jika
nilai sig lebih dari α (5%) maka H0 diterima
Hipotesis:
H0 : Persamaan regresi tidak linier
H1 : Persamaan regresi linier
Berdasarkan
pengolahan data dengan SPSS, jika nilai sig pada output ANOVA lebih dari
α (5%) maka H0 diterima (Trihendradi 2006: 157). Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dilakukan dengan
mencari persamaan garis regresi variabel bebas x
terhadap variabel terikat y. Berdasarkan
garis regresi yang telah dibuat, selanjutnya diuji
keberartian koefisien garis regresi
serta linieritasnya. Uji linieritas antara variabel bebas X dengan variabel
terikat Y.
2.
Uji Multikolinearitas
Uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas. Jadi uji multikolinearitas terjadi hanya pada
regresi ganda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi tinggi
diantara variabel bebas. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi dengan
melihat nilai Variance Inflasi Factor (VIF) dan tolerance pada
output Coefficients. Multikolinearitas terjadi jika VIF berada di atas
10 dan nilai tolerance di atas 1 (Sukestiyarno 2008: 14).
3.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
artinya varians error tezns dalam model tidak sama (konstan) (Algifari,1997)S.
sedangkan menurut Awat (1995) rnengatakan bahwa masalah Heteroskedastisitas
sering timbul apabila data yang digunakan adalah data crossecsional. Draper dan
Smith (1992) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan data crosssectional adalah
bila datanya dapat dianggap sebagai informasi yang dikumpulkan pada satu
"titik" waktu yang sama.
4. Pengujian
Heteroskedastisitas
Ada
beberapa cara untuk mengetahui apakah suatu model itu heteroskedastisitas atau
Cara-cara
itu menurut Awat (1995) adalah sebagai berikut :
(a) Dengan menggunakan metode grafik (graphical
method), yakni dengan cara menyusun scatter diagram antara: e²i detigan Yi atau antara e²i,
dengal Xi Apabila scaler diagram itu semakin melebar atau menyempit,
maka ada kemungkinan terjadi heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
terjadi apabila error atau residual dari model yang diamati tidak
memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat diagram residual
terhadap variabel bebas pada output Scatterplot. Jika nilai error
membentuk pola tertentu tidak bersifat acak terhadap nol maka dikatakan terjadi
heteroskedasti (Sukestiyarno 2008: 14).
Model
persamaan regresi linier ganda dapat dilihat pada output Coefficients.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya nilai kontribusi variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat dapat dilihat pada output Model
Summary (Sukestiyarno 2008: 19).
•Heteroskedastisitas terjadi
apabila error atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varian yang
konstan dari satu observasi ke observasi lainnya.
•Uji heterocedasticity dilakukan
dengan melihat diagram residual terhadap variabel bebas pada output
Scatterplot.
•Jika nilai error membentuk pola
tertentu tidak bersifat acak terhadap nol maka dikatakan terjadi
heteroskedastisitas
5.
Uji Autokorelasi
Uji
autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi
antar error satu dengan error yang lainnya. Gejala autokorelasi
dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW) pada output Model
Summary. Ketentuan jika -2 < DW < 2 berarti tidak terjadi
autokorelasi (Sukestiyarno 2008: 14).
The Eight-Wheel Classic - TITIAN Arts
BalasHapusThe eight-wheel 바카라 사이트 classic bicycle is available in six sizes. The Bicycle 토토 Wheel is https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ a classic bicycle made 바카라 사이트 in USA, but there are microtouch solo titanium three variations in