Rabu, 26 Oktober 2011

Dinamika Kelompok


Zaman dinamika kelompok Erich Fromm mengawali kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape From Freedom untuk menunjukkan perlunya individu bekerja sama dengan individu lain, hingga timbul solidaritas dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan karena terdorong oleh adanya keinginan individu untuk memperoleh kepastian dalam kehidupan ketika hasrat kepastian ini hanya diperoleh apabila masing-masing individu memiliki rasa solidaritas. Moreno mengemukakan bahwa perlunya kelompok-kelompok kecil seperti keluarga, regu kerja, regu belajar, ketika di dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong, hingga kohesi menjadi kuat, dan kelompok yang makin kuat kohesinya, makin kuat  moralnya. Kurt Lewin menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya. Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai pengaruh terhadap kehidupan individu.


Suatu kelompok dibicarakan atau tidak dibicarakan akan tetap dinamis. Kalaulah itu diartikan sebagai gerak maka kelompok yang tidak ada kegiatannya pun dikatakan dinamis. Karena bergerak atau tidak ada kegiatannya pun dikatakan dinamis. Karena bergerak atau tidak bergerak itu adalah ritme. Ritme itu sendiri berarti kedinamisan. Atau bahasa sederhananya ialah kedinamisan dapat diartikan sebagai gerak dan diartikan sebagai diam, (Sudjarwo; 2011:15).

(Gerungan;1991:110) Menyatakan dinamika kelompok adalah Merupakan analisis hubungan-hubungan kelompok sosial yang berdasarkan prinsip-prinsip tingkah laku dalam kelompok itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu dalam situasi sosial, dan Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya (Santosa, 1999: 15). Pertumbuhan dan perkembangan dinamika kelompok  tidak lepas dari pandangan para ahli dari cabang sosiologi ahli sosiologi seperti Homans, Moreno, dan Mitschell berpendapat bahwa masalah kelompok/group dan struktur kelompok yang menjadi  obyek dinamika kelompok merupakan sebagian bahan yang menjadi obyek sosiologi. Moreno berpendapat bahwa dalam suatu kelompok pasti terdapat social distance (jarak social) antara angota kelompok tersebut. Dinamika kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.  Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
Dari hari pertama dilahirkan, kita sudah merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai keluarga; kita tidak mungkin dapat bertahan hidup pada menit-menit pertama, minggu-minggu pertama, pada tahun-tahun pertama setelah kelahiran tanpa bantuan dari kelompok (keluarga). Dan melalui keluarga ini pula kita mulai belajar bagaimana harus bersosialisasi, yang mana nantinya merupakan dasar dari pola tingkah laku dan pola berpikir serta mendidik kita agar mempunyai perspektif tertentu terhadap diri sendiri dan dunia luar/lingkungan. Selanjutnya, hari demi hari kita lalui bersama kelompok, dari satu kelompok ke kelompok yang lain, baik formal maupun informal, dalam kelompok-kelompok ini interaksi kita dengan orang lain dalam kelompok tidak dapat terhindarkan. Dari berbagai studi tentang perilaku dan kepribadian menunjukkan bahwa bentuk perlakuan yang diterima seseorang dalam kelompoknya mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menentukan identitas kepribadian seseorang.

Dari keterangan diatas diketahui bahwa kehidupan dalam kelompok sangatlah dinamis. Semakin efektif suatu kelompok, semakin baik pula kualitas kehidupan anggota-anggotanya. Yang penting diperhatikan agar kelompok tersebut tetap efektif adalah pengetahuan yang cukup tentang dinamika atau proses-proses yang terjadi serta kemampuan untuk berperilaku secara efektif dalam kelompok. Kedua hal penting ini dapat kita pelajari melalui pemahaman tentang dinamika kelompok.

Dinamika kelompok sebenarnya adalah bagian dari ilmu pengetahuan sosial dan bagian terpenting bagi Pendidikan, yang lebih menekankan perhatiannya pada interaksi manusia dalam kelompok yang kecil. Pada berbagai referensi, istilah dinamika kelompok ini disebut juga dengan proses-proses kelompok (group processes). Jelas dari terminologi ini bahwa pengertian dari dinamika kelompok ataupun proses kelompok ini menggambarkan semua hal atau proses yang terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam kelompok itu.

Secara definitif, kelompok adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma dan nilai-nilai tertentu. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sejak dari awal kehidupannya, manusia telah membentuk kelompok yang kemudian menjadi dasar bagi kehidupan keluarga, perlindungan, belajar, kerja dan lain-lain.

Pendekatan (Sigmund Freud dan Scheidlinger) Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Kelompok akan terbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antar anggota kelompok, demikian pula emosional yang sama akan menjadi tenaga pemersatu dalam kelompok, sehingga kelompok tersebut semakin kokoh. Freud berpendapat bahwa di dalam setiap kelompok perlu adanya kesatuan kelompok, agar kelompok tersebut dapat berkembang dan bertahan lama. Kesatua kelompok akan terbentuk apabila tiap-tiap anggota kelompok melaksanakan identifikasi bersama antara anggota yang satu dengan yang lain.

Keberadaan kelompok dalam kehidupan pelajar bertujuan untuk meningkatan kesadaran belajar yang efektif di sekolah juga kebersamaan dalam senasib, sepenanggungan merupakan tujuan mereka ditinjau dari peran dan fungsinya dapat dipandang sebagai fenomena kelompok yang unik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, karena selain kepuasan, informasi, penyebarluasan, koordinasi, klarifikasi, komunikasi yang baik, juga semangat dari para anggota dalam mencapai tujuan peningkatan belajar juga prestasi di sekolah.

Fenomena ini ditandai oleh pengembalian peran kelompok pelajar dalam meningkatkan kesadaran belajar di sekolah, khususnya dalam pembelajaran efektif menjadi sangat penting untuk di perhatikan. Pada dasarnya salah satu unsur yang mendorong seseorang untuk masuk kedalam kelompok ialah karena dorongan untuk memecahkan masalah yang ada dalam dirinya Sudjarwo (2011:53).

Abad globalisasi telah menyajikan nilai-nilai baru, pengertian-pengertian baru serta perubahan-perubahan di seluruh ruang lingkup kehidupan manusia yang waktu kedatangannya tidak bisa diduga-duga. Sehingga dunia pendidikan merasa perlu untuk membekali diri dengan perangkat pembelajaran yang dapat memproduk manusia zaman sesuai dengan atmosfir tuntutan global. Penguasaan teknologi informasi, penyediaan SDM yang profesional, terampil dan berdaya guna bagi masyarakat, kemahiran menerapkan penggunaan Iptek, perwujudan tatanan sosial masyarakat yang terbuka, demokratis, humanis serta progresif dalam menghadapi kemajuan zaman merupakan beberapa bekal mutlak yang harus dimiliki oleh semua bangsa di dunia ini yang ingin tetap bertahan menghadapi tata masyarakat baru berwujud globalisasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan peradaban manusia maka berdampak pada pembangunan yang semakin pesat dan percepatan diberbagai bidang kehidupan manusia. Pembangunan tersebut dapat berupa pembangunan di bidang fisik dan pembangunan di bidang sumber daya manusia atau ilmu pengetahuan.  Dengan SDM yang mendukung maka siswa akan berpikir lebih cerdas dan melakukan inovasi baru untuk berprestasi. Permasalahan Pendidikan juga merupakan salah satu aspek dari indikasi kemajuan suatu bangsa. Dimana salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa ialah ketika permasalahan Pendidikan dapat  teratasi terutama masalah efektifitas belajar. Pendidikan dewasa ini masalah kelompok saat ini tampaknya cukup menarik perhatian.

Banyak kelompok pelajar SMA belajar secara berkelompok dan belajar secara berkelompok ternyata banyak manfaatnya. Masing-masing pelajar dapat menerima dan memberi pengetahuan yang dimilikinya, sehingga pengetahuan akan bertambah. Namun, saat ini ada pula kejadian-kejadian yang dilakukan secara berkelompok dan mengakibatkan hal-hal yang merugikan. Sangat disayangkan karena pada prinsipnya pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa, keinginan dan motivasi untuk ikut serta dalam program pendidikan di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah salah satu cara untuk menjadikan pembelajaran di sekolah menjadi efektif, Proses berkelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan.

Dinamika Kelompok dalam peningkatan minat belajar kelompok di lingkup siswa SMA merupakan bagian penting dengan ketergantungan positif adalah suatu keadaan dimana setiap orang dalam kelompok saling membutuhkan dan merasa bahwa berhasil atau tidaknya suatu yang dicapai merupakan hasil bersama dan tanggung jawab bersama. Ketergantungan positif dapat dilihat dari persepsi positif terhadap setiap anggota kelompok. Selain itu semua anggota selalu berusaha agar keuntungan atau keberhasilan yang diperoleh dapat dinikmati oleh seluruh anggota kelompok.

Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada diluar jam belajar sekolah atau dirumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi termotivasi untuk menjadi tekun dan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau mengulang dan mempelajari yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru. Membuat perencanaan yang baik untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kelompok membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang di lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang di miliki kelompok. membuat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah.  Kelompok yang mempunyai ketergantungan positif yang tinggi akan mempunyai keterikatan atau kohesi antar anggota yang tinggi pula sehingga memungkinkan seluruh anggota kelompok akan mencapai tujuan untuk meningkatkan efektifitas belajar tim.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar